Sungguh, salah satu nikmat Allah yang paling besar atas seorang hamba
adalah ketika dia mendapat taufik untuk menempuh jalan ini,
yaitu jalan menuntut ilmu.
Apalagi di usia muda.
Saudara-Saudara, masa muda
adalah waktu menuntut ilmu
dan kesempatan mengumpulkannya.
Kemampuan seseorang di masa muda
sangat bagus dan maksimal.
Kemampuannya dalam menghafal dan menguasai,
serta menjaga apa yang telah dihafal juga bagus.
Barulah ketika seseorang melewatkan umurnya yang panjang
dan melihat ke masa lalunya,
—dan ini adalah ironi yang ditemui setiap orang—
ketika masa lalu yang berharga
dan masa silam yang panjang ini
dipenuhi dengan sesuatu yang bermanfaat,
maka, demi Allah, Saudara-Saudara!
Inilah salah satu nikmat yang paling agung dari Allah untuk seorang hamba.
Kapan seseorang menyadari kekurangannya?
Ketika dia telah kehilangan waktunya
dan hanya bisa gigit jari karena menyesali
malam dan siang yang telah berlalu
tanpa melakukan amal saleh
untuk mendekatkan diri kepada Allah ʿAzza wa Jalla.
====
فَإِنَّ مِنْ أَعْظَمِ نِعَمِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى الْعَبْدِ
أَنْ يُوَفِّقَهُ سُلُوكَ عَلَى الطَّرِيقِ
وَهُوَ طَلَبُ الْعِلْمِ
لَا سِيَّمَا فِي سِنِّ الشَّبَابِ
الشَّبَابُ يَا إِخْوَانُ
هُوَ وَقْتُ الطَّلَبِ
وَقْتُ التَّحْصِيلِ
تَكُونُ قُدْرَةُ الشَّابِّ فِيهِ
جَيِّدَةً وَحَاضِرَةً
قُدْرَتُهُ عَلَى الْحِفْظِ وَالْاِسْتِعَابِ
وَالْمُحَافَظَةُ عَلَى مَا حَفِظَ أَيْضًا جَيِّدَةٌ
حَتَّى إِذَا امْتَدَّتِ الْعُمْرُ بِالْإِنْسَانِ
وَنَظَرَ إِلَى الْمَاضِيِّ
وَتِلْكَ مَسْأَلَةٌ يَمَرُّ بِهَا كُلُّ إِنْسَانٍ
فَإِنْ كَانَ هَذَا الْمَاضِيُّ الثَّمِينُ
وَالْمَاضِيُّ الْمَدِيدُ
شُغِلَ بِمَا هُوَ مُفِيدٌ
فَهَذِهِ وَاللهِ يَا إِخْوَانُ
مِنْ أَجَلِّ نِعَمِ اللهِ عَلَى الْعَبْدِ
مَتَى يَعْرِفُ الْإِنْسَانُ تَقْصِيرَهُ
إِذَا فَاتَ الْأَوَانِيُّ
وَعَضَّ أَنَامِلَ النَّدَمِ
عَلَى مَا فَاتَ مِنَ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ
دُونَ أَنْ يُودِعَهَا عَمَلًا صَالِحًا
يَتَقَرَّبُ بِهِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ